Hai semuaaaaa, udah lama nih ga nge post di blog.
Hmm mungkin kalo gaada tugas inipun kayanya postnya ga nambah nambah deh hehe :) Oiya sekarang aku lagi mau
membahas tentang multifinance nih. Disini aku berhasil ngumpulin masalah
terkait dari beberapa sumber di internet terutama google. Tugaaass booo. Oke! Yang
mau tau lebih lanjut langsung aja yaa Cekidoooooooooootttt >>>
Apa sih
multifinance itu?
Multifinance adalah bisnis pembiayaan di mana perusahaan
pembiayaan (seperti CSF, FIF, dsbnya) menalangi terbih dahulu pembayaran ke
dealer (motor, mobil, alat berat, dsbnya), selanjutnya customer akan menyicil
hutangnya kepada perusahaan pembiayaan tersebut.
Multifinance atau Perusahaan Pembiayaan
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang
Perusahaan Pembiayaan, dalam pasal 1 huruf ( b) dikatakan bahwa Perusahaan
Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang
khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha
Lembaga Pembiayaan. Perusahaan Pembiayaan merupakan badan usaha yang
melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan.
Peranan multifinance sendiri
adalah sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial
untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional. Disamping peran tersebut
diatas, perusahaan pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal
pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat
serta berperan aktif dalam pembangunan.
Beberapa contoh perusahaan multifinance :
CS Finance
(CSF) adalah lembaga pembiayaan utama dalam industri pembiayaan kendaraan roda
dua, CS Finance, yang didirikan pada tahun 2010 dengan nama PT.Central Santosa
Finance. Didukung oleh bank BCA, bank swasta terbesar di Indonesia, perusahaan
terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan keunggulan kompetitif untuk
menciptakan hasil yang baik bagi konsumen, ATPM, Dealer, dan pemegang saham
maupun segenap karyawan CSF.
Federal
Internasional Finance(FIF) adalah lembaga pembiayaan terbesar di Indonesia dan
merupakan lembaga keuangan yang fokus pada pembiayaan sepeda motor Honda serta
elektronik dan perabot rumah tangga. FIF mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei
1989.
Di Indonesia
saat ini banyak orang yang mendirikan multifinance (perusahaan pembiayaan).
Dalam hal ini para multifinance memiliki motif masing masing. Yang jelas motif
utamanya yaitu memperoleh keuntungan. Nah, kita lihat yuk apa aja yang udah gue
dapet selama beberapa jam ini hmm…
Bagaimana Perkembangan Bisnis Multifinance?
Multifinance
di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Bisnis lembaga keuangan
nonbank ini mampu menyalurkan dana yg cukup besar. struktur bisnis multifinance
yang padat karya dipercaya mampu memberi kontribusi dalam menyerap tenaga kerja
di Indonesia. lahirnya banyak multifinance sempat memunculkan berbagai macam
asumsi mulai dari issue buble sampai kredit macet karena longgarnya mekanisme
penyaluran kredit yang dilakukan multifinance.
Dalam perkembangannya multifinance
telah merambah bukan hanya pembiayaan barang saja tetapi telah merambah pada
pembiayaan tunai yang lebih dikenal sebagai leaseback, walaupun sah tidaknya
lease back masih menjadi prokontra tetapi banyak hal positif yang bisa diambil
seiring pesatnya pertumbuhan bisnis multifinance di Indonesia, sebut saja
nama-nama besar seperti Adira Finance, FIF, BAF,BFI dan Kreditplus adalah
multifinance yang eksis dengan memiliki jumlah karyawan yang besar dengan
bisnis yang merambah secara nasional. Bahkan bank umum-pun melirik celah binis
multifinance ini dengan membuka anak perusahaan seperti yg dilakukan oleh BCA
dengan BCA finance, Cimb Niaga dengan bendera Niaga Finance dan masih banyak
lagi bank-bank yang mencaoba peruntungan melalui bisnis multifinance. maka tak
pelak saat pemerintah memiliki wacana kenaikan DP untuk pembiayaan finance
direspon negative oleh pelaku bisnis finance karena hal ini akan menurunkan
daya saing finance terhadap lembaga keuangan lainnya. Multifinance mencoba
menjembatani antara kepentingan principle dengan end user dalam rangka kredit
kepemilikan barang. Di Jatim sendiri pertumbuhan 5 tahun terakhir ini cukup
pesat, ekspansi dikabupaten di seluruh jatim cukup massive, misal kreditplus
yang memiliki lebih dari 9 cabang yang ada disetiap kabupaten, belum lagi adira
dan FIF yang merupakan finance kawakan yang memiliki market share cukup besar
dijatim. hal ini menunjukkan bahwa potensi market jatim cukup potensial untuk
berkembangan bisnis-bisnis strategis.
Nah teman,
tau gak kalo di Indonesia tahun 2012 ternyata keuntungan multifinance semakin tipis?
JAKARTA.
Tahun ini (2012) bisa jadi menjadi periode buruk bagi multifinance yang fokus
atau mengandalkan pembiayaan sepeda motor baru. Usaha mendongkrak pertumbuhan
laba hingga dobel digit bakal sulit tercapai. Penyebabnya, penjualan sepeda
motor baru tahun ini semakin kecil dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Sepanjang
Januari-September 2012, penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 5,33 juta
unit, turun 14% dibandingkan periode sama tahun lalu. Otomatis, pembiayaan pun
ikut melemah yang berimbas pada mengecilnya pendapatan perusahaan.
Lihat
saja penyaluran pembiayaan di Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) pada
periode itu hanya mencapai Rp 24,4 triliun, tumbuh 1,2% ketimbang
Januari-September 2011. Selain faktor kebijakan uang muka, lambatnya
pertumbuhan pembiayaan juga karena daya beli masyarakat sedang rendah.
Harga
komoditas yang terus turun membuat beberapa daerah di Indonesia seperti di
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra berdampak pada income masyarakat. "Akibatnya debitur
menunda untuk membeli sepeda motor," terang I Dewa Made Susila Direktur
Keuangan Adira Finance, Selasa (16/10).
Faktor
lain, ketersediaan sepeda motor di diler untuk merek tertentu juga menipis.
"Ada model baru yang sedang digemari tapi karena stoknya terbatas sehingga
harus menunggu," lanjut Dewa.
Diversikasi
Djaja
Sutandar, Direktur Utama Wahana Ottomitra Multiartha Finance (WOM Finance) juga
mengakui perlambatan bisnis. Ia enggan merinci penurunannya. Ia hanya mengaku,
pembiayaan per September 2012 turun 2% dibandingkan Agustus. "Kami pun
terpaksa merevisi target bisnis tahun ini," kata Djaja singkat.
Mahrus,
Sekretaris Perusahaan Mandala Finance, menjelaskan penurunan pembiayaan
di sepeda motor bakal terus berlanjut hingga tahun depan. Ini terkait dengan
kebijakan fidusia yang semakin membebani konsumen. Aturan fidusia menjadikan
konsumen harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar
Rp 200.000 per sepeda motor.
Rp 200.000 per sepeda motor.
Namun,
manajemen perusahaan multifinance
juga sudah mempunyai cara mengatasi perlambatan bisnis. Di Adira Finance,
manajemen bakal memperbesar pembiayaan mobil karena permintaannya cenderung
stabil dan meningkat. "Saat ini, porsi pembiayaan mobil baru 40%, nanti
akan dinaikkan hingga 50%," kata Dewa.
Di WOM
Finance, manajemen mulai diversifikasi pembiayaan ke sepeda motor sport dan
mewah. Pasar mobil ini memang sedikit, tapi permintaannya cenderung naik karena
banyaknya produk baru.
Catatan
saja, perlambatan bisnis multifinance
sudah terlihat sejak akhir semester I 2012. Pada periode tersebut,
Adira Finance hanya mendapatkan laba Rp 750 miliar, turun 1,2% dibanding
periode sama tahun lalu. Sementara, Mandala Finance hanya mendapatkan laba Rp
98,3 miliar, cuma naik 2%.
APPI memperkirakan
Multifinance akan terus tumbuh di tahun 2014, apa benar?
Multifinance memiliki harapan untuk terus
bertumbuh dari waktu ke waktu. Tahun ini diharapkan penjualan roda empat bisa
tercetak 1,2 juta unit dan motor bisa terjual sebanyak 7,7 juta unit. Angga Bratadharma
Jakarta–Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menilai,
tahun depan industri perusahaan pembiayaan (multifinance) masih akan
terus tumbuh, sama seperti pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Namun, akan ada
sedikit pergeseran pertumbuhan pada pesta demokrasi di 2014.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno
mengatakan, multifinance memiliki harapan untuk terus bertumbuh dari
waktu ke waktu. Tahun ini diharapkan penjualan roda empat bisa tercetak 1,2
juta unit dan motor bisa terjual sebanyak 7,7 juta unit. Bahkan, diharapkan
bisa di atas itu.
“Diharapkan ketika memasuki tahun 2014,
pesta demokrasi berlangsung, pertumbuhan multifinance tetap ada”, kata
Suwandi, selepas Seminar Nasional yang diadakan Infobank, dengan tema
“Strategi Pembiayaan Otomotif dan Perumahan di Era Bunga Tinggi”, di Jakarta,
Selasa, 12 November 2013.
Suwandi menjelaskan, berdasarkan
pengalaman sebelumnya, pada 2 periode berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu), multifinance
terus bertumbuh dengan baik. Namun, pertumbuhan multifinance pada tahun
depan tidak akan sesignifikan pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya.
“Perkiraan naiknya mungkin dikisaran 5%
hingga 10%. Tidak lagi di 20% hingga 30%. Penyebabnya ya itu, kembali lagi
kepada persoalan suku bunga yang tinggi itu”, jelas Suwandi.
Meski akan mengalami sedikit
perlambatan, namun Suwandi mengaku bahwa persoalan suku bunga yang tinggi itu
bukan menjadi hambatan bagi multifinance untuk terus bertumbuh. Mungkin
akan ada shock yang sifatnya sementara, tetapi akan normal kembali pada
waktunya.
“Bunga memang naik, tapi itu bukan
hambatan untuk bertumbuh. Kenaikan suku bunga 1-1,5% kalau disepeda motor
mungkin naik Rp10 ribu-an per bulan. Kalau dimobil, kalau yang Rp100 juta-an
paling naiknya Rp80 ribu atau sekitar Rp3 ribu per hari. Tidak signifikan
sepertinya”, jelas Suwandi. (*)
Tapi tunggu dulu nih ada berita lagi, 2014, Pertumbuhan Multifinance Diperkirakan Lambat , kenapa?
Jakarta, Jurnalsulteng.com - Head of Research PT BNI Securities Norico
Gaman mengatakan pada tahun ini industri multifinance diperkirakan akan
mengalami pelemahan dibandingkan pada kinerjanya pada tahun lalu.
Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga BI di 2013 hingga ke level 7,5 persen
dan tidak menutup kemungkinan naik lagi hingga ke level 8,0 persen pada 2014.
"Hal tersebut akan mendorong kenaikan suku bunga kredit perbankan sehingga
berdampak pada kenaikan bunga kredit di lembaga multifinance yang lebih
tinggi," ujar Norico dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (2/1/2014).
Kenaikan suku bunga kredit yang tinggi akan menghambat daya beli konsumen
terutama terhadap produk-produk seperti otomotif, properti, dan peralatan
elektoronik. Kondisi ini berdampak terhadap rendahnya permintaan kredit pada
multifinance.
"Perusahaan mulitifnance akan berusaha melakukan efisiensi agar dapat
menjaga marjin keuntungannnya di tengah-tengah melambatnya pendapatan dari
kredit konsumen," ujar Norico.
Pada 2014 kinerja industri multifinance diperkirakan akan mengalami pelemahan
dibandingkan pada kinerjanya pada tahun 2013 lalu. Perusahaan mulitifnance akan
berusaha melakukan efisiensi agar dapat menjaga marjin keuntungannnya di
tengah-tengah melambatnya pendapatan dari kredit konsumen.***
Lalu mau dibawa kemana Multifinance kita?
Mau dibawa kemana hayoo? Kaya lagunya
armada aja haha.. *balik lagi* Yang pasti kita semua menginginkan yang lebih
baik bukan? Yap, begitu pula Multifinance kita, harus dibawa kearah yang lebih
baik lagi. Karena pada dasarnya Multifinance di Indonesia sangat berpengaruh terhadap
masyarakat. Multifinance dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia tentunya
juga mempermudah masyarakat memiliki produk produk berharga tinggi. Masing-masing
Multifinance memiliki keunggulan dan berusaha dengan segala upayanya untuk
berkembang menjadi lebih baik. Jadi jelas Multifinance kita akan dibawa kearah
yg lebih baik :)
Semoga bermanfaat. Maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangannya
1 komentar:
Nice info , thankyou !
Posting Komentar