Minggu, 02 Maret 2014

Multifinance

Diposting oleh Unknown di 08.47

Hai semuaaaaa, udah lama nih ga nge post di blog. Hmm mungkin kalo gaada tugas inipun kayanya postnya ga nambah nambah deh hehe :) Oiya sekarang aku lagi mau membahas tentang multifinance nih. Disini aku berhasil ngumpulin masalah terkait dari beberapa sumber di internet terutama google. Tugaaass booo. Oke! Yang mau tau lebih lanjut langsung aja yaa Cekidoooooooooootttt  >>>

Apa sih multifinance itu?

Multifinance adalah bisnis pembiayaan di mana perusahaan pembiayaan (seperti CSF, FIF, dsbnya) menalangi terbih dahulu pembayaran ke dealer (motor, mobil, alat berat, dsbnya), selanjutnya customer akan menyicil hutangnya kepada perusahaan pembiayaan tersebut.

Multifinance atau Perusahaan Pembiayaan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, dalam pasal 1 huruf ( b) dikatakan bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan. Perusahaan Pembiayaan merupakan badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan. 

Peranan multifinance sendiri adalah sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional. Disamping peran tersebut diatas, perusahaan pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat serta  berperan aktif dalam pembangunan. 

Beberapa contoh perusahaan multifinance :

CS Finance (CSF) adalah lembaga pembiayaan utama dalam industri pembiayaan kendaraan roda dua, CS Finance, yang didirikan pada tahun 2010 dengan nama PT.Central Santosa Finance. Didukung oleh bank BCA, bank swasta terbesar di Indonesia, perusahaan terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan keunggulan kompetitif untuk menciptakan hasil yang baik bagi konsumen, ATPM, Dealer, dan pemegang saham maupun segenap karyawan CSF.

Federal Internasional Finance(FIF) adalah lembaga pembiayaan terbesar di Indonesia dan merupakan lembaga keuangan yang fokus pada pembiayaan sepeda motor Honda serta elektronik dan perabot rumah tangga. FIF mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1989.



Di Indonesia saat ini banyak orang yang mendirikan multifinance (perusahaan pembiayaan). Dalam hal ini para multifinance memiliki motif masing masing. Yang jelas motif utamanya yaitu memperoleh keuntungan. Nah, kita lihat yuk apa aja yang udah gue dapet selama beberapa jam ini hmm…

Bagaimana Perkembangan Bisnis Multifinance?

Multifinance di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Bisnis lembaga keuangan nonbank ini mampu menyalurkan dana yg cukup besar. struktur bisnis multifinance yang padat karya dipercaya mampu memberi kontribusi dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. lahirnya banyak multifinance sempat memunculkan berbagai macam asumsi mulai dari issue buble sampai kredit macet karena longgarnya mekanisme penyaluran kredit yang dilakukan multifinance. 

Dalam perkembangannya multifinance telah merambah bukan hanya pembiayaan barang saja tetapi telah merambah pada pembiayaan tunai yang lebih dikenal sebagai leaseback, walaupun sah tidaknya lease back masih menjadi prokontra tetapi banyak hal positif yang bisa diambil seiring pesatnya pertumbuhan bisnis multifinance di Indonesia, sebut saja nama-nama besar seperti Adira Finance, FIF, BAF,BFI dan Kreditplus adalah multifinance yang eksis dengan memiliki jumlah karyawan yang besar dengan bisnis yang merambah secara nasional. Bahkan bank umum-pun melirik celah binis multifinance ini dengan membuka anak perusahaan seperti yg dilakukan oleh BCA dengan BCA finance, Cimb Niaga dengan bendera Niaga Finance dan masih banyak lagi bank-bank yang mencaoba peruntungan melalui bisnis multifinance. maka tak pelak saat pemerintah memiliki wacana kenaikan DP untuk pembiayaan finance direspon negative oleh pelaku bisnis finance karena hal ini akan menurunkan daya saing finance terhadap lembaga keuangan lainnya. Multifinance mencoba menjembatani antara kepentingan principle dengan end user dalam rangka kredit kepemilikan barang. Di Jatim sendiri pertumbuhan 5 tahun terakhir ini cukup pesat, ekspansi dikabupaten di seluruh jatim cukup massive, misal kreditplus yang memiliki lebih dari 9 cabang yang ada disetiap kabupaten, belum lagi adira dan FIF yang merupakan finance kawakan yang memiliki market share cukup besar dijatim. hal ini menunjukkan bahwa potensi market jatim cukup potensial untuk berkembangan bisnis-bisnis strategis.



Nah teman, tau gak kalo di Indonesia tahun 2012 ternyata keuntungan multifinance semakin tipis

JAKARTA. Tahun ini (2012) bisa jadi menjadi periode buruk bagi multifinance yang fokus atau mengandalkan pembiayaan sepeda motor baru. Usaha mendongkrak pertumbuhan laba hingga dobel digit bakal sulit tercapai. Penyebabnya, penjualan sepeda motor baru tahun ini semakin kecil dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Sepanjang Januari-September 2012, penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 5,33 juta unit, turun 14% dibandingkan periode sama tahun lalu. Otomatis, pembiayaan pun ikut melemah yang berimbas pada mengecilnya pendapatan perusahaan.
Lihat saja penyaluran pembiayaan di Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) pada periode itu hanya mencapai Rp 24,4 triliun, tumbuh 1,2% ketimbang Januari-September 2011. Selain faktor kebijakan uang muka, lambatnya pertumbuhan pembiayaan juga karena daya beli masyarakat sedang rendah.
Harga komoditas yang terus turun membuat beberapa daerah di Indonesia seperti di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra berdampak pada income masyarakat. "Akibatnya debitur menunda untuk membeli sepeda motor," terang I Dewa Made Susila Direktur Keuangan Adira Finance, Selasa (16/10).
Faktor lain, ketersediaan sepeda motor di diler untuk merek tertentu juga menipis. "Ada model baru yang sedang digemari tapi karena stoknya terbatas sehingga harus menunggu," lanjut Dewa.
Diversikasi
Djaja Sutandar, Direktur Utama Wahana Ottomitra Multiartha Finance (WOM Finance) juga mengakui perlambatan bisnis. Ia enggan merinci penurunannya. Ia hanya mengaku, pembiayaan per September 2012 turun 2% dibandingkan Agustus. "Kami pun terpaksa merevisi target bisnis tahun ini," kata Djaja singkat.
Mahrus, Sekretaris Perusahaan  Mandala Finance, menjelaskan penurunan pembiayaan di sepeda motor bakal terus berlanjut hingga tahun depan. Ini terkait dengan kebijakan fidusia yang semakin membebani konsumen. Aturan fidusia menjadikan konsumen harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar
Rp 200.000 per sepeda motor.
Namun, manajemen perusahaan multifinance juga sudah mempunyai cara mengatasi perlambatan bisnis. Di Adira Finance, manajemen bakal memperbesar pembiayaan mobil karena permintaannya cenderung stabil dan meningkat. "Saat ini, porsi pembiayaan mobil baru 40%, nanti akan dinaikkan hingga 50%," kata Dewa.
Di WOM Finance, manajemen mulai diversifikasi pembiayaan ke sepeda motor sport dan mewah. Pasar mobil ini memang sedikit, tapi permintaannya cenderung naik karena banyaknya produk baru.
Catatan saja, perlambatan bisnis multifinance sudah terlihat sejak akhir semester I 2012. Pada periode tersebut, Adira Finance hanya mendapatkan laba Rp 750 miliar, turun 1,2% dibanding periode sama tahun lalu. Sementara, Mandala Finance hanya mendapatkan laba Rp 98,3 miliar, cuma naik 2%.     


APPI memperkirakan Multifinance akan terus tumbuh di tahun 2014, apa benar?


Multifinance memiliki harapan untuk terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Tahun ini diharapkan penjualan roda empat bisa tercetak 1,2 juta unit dan motor bisa terjual sebanyak 7,7 juta unit. Angga Bratadharma
Jakarta–Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menilai, tahun depan industri perusahaan pembiayaan (multifinance) masih akan terus tumbuh, sama seperti pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Namun, akan ada sedikit pergeseran pertumbuhan pada pesta demokrasi di 2014.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan, multifinance memiliki harapan untuk terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Tahun ini diharapkan penjualan roda empat bisa tercetak 1,2 juta unit dan motor bisa terjual sebanyak 7,7 juta unit. Bahkan, diharapkan bisa di atas itu.
“Diharapkan ketika memasuki tahun 2014, pesta demokrasi berlangsung, pertumbuhan multifinance tetap ada”, kata Suwandi, selepas Seminar Nasional yang diadakan Infobank, dengan tema “Strategi Pembiayaan Otomotif dan Perumahan di Era Bunga Tinggi”, di Jakarta, Selasa, 12 November 2013.
Suwandi menjelaskan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, pada 2 periode berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu), multifinance terus bertumbuh dengan baik. Namun, pertumbuhan multifinance pada tahun depan tidak akan sesignifikan pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya.
“Perkiraan naiknya mungkin dikisaran 5% hingga 10%. Tidak lagi di 20% hingga 30%. Penyebabnya ya itu, kembali lagi kepada persoalan suku bunga yang tinggi itu”, jelas Suwandi.
Meski akan mengalami sedikit perlambatan, namun Suwandi mengaku bahwa persoalan suku bunga yang tinggi itu bukan menjadi hambatan bagi multifinance untuk terus bertumbuh. Mungkin akan ada shock yang sifatnya sementara, tetapi akan normal kembali pada waktunya.
“Bunga memang naik, tapi itu bukan hambatan untuk bertumbuh. Kenaikan suku bunga 1-1,5% kalau disepeda motor mungkin naik Rp10 ribu-an per bulan. Kalau dimobil, kalau yang Rp100 juta-an paling naiknya Rp80 ribu atau sekitar Rp3 ribu per hari. Tidak signifikan sepertinya”, jelas Suwandi. (*)

Tapi tunggu dulu nih ada berita lagi, 2014, Pertumbuhan Multifinance Diperkirakan Lambat , kenapa?

Jakarta, Jurnalsulteng.com - Head of Research PT BNI Securities Norico Gaman mengatakan pada tahun ini industri multifinance diperkirakan akan mengalami pelemahan dibandingkan pada kinerjanya pada tahun lalu. 

Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga BI di 2013 hingga ke level 7,5 persen dan tidak menutup kemungkinan naik lagi hingga ke level 8,0 persen pada 2014.

"Hal tersebut akan mendorong kenaikan suku bunga kredit perbankan sehingga berdampak pada kenaikan bunga kredit di lembaga multifinance yang lebih tinggi," ujar Norico dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (2/1/2014).

Kenaikan suku bunga kredit yang tinggi akan menghambat daya beli konsumen terutama terhadap produk-produk seperti otomotif, properti, dan peralatan elektoronik. Kondisi ini berdampak terhadap rendahnya permintaan kredit pada multifinance.

"Perusahaan mulitifnance akan berusaha melakukan efisiensi agar dapat menjaga marjin keuntungannnya di tengah-tengah melambatnya pendapatan dari kredit konsumen," ujar Norico.

Pada 2014 kinerja industri multifinance diperkirakan akan mengalami pelemahan dibandingkan pada kinerjanya pada tahun 2013 lalu. Perusahaan mulitifnance akan berusaha melakukan efisiensi agar dapat menjaga marjin keuntungannnya di tengah-tengah melambatnya pendapatan dari kredit konsumen.***


Lalu mau dibawa kemana Multifinance kita?

Mau dibawa kemana hayoo? Kaya lagunya armada aja haha.. *balik lagi* Yang pasti kita semua menginginkan yang lebih baik bukan? Yap, begitu pula Multifinance kita, harus dibawa kearah yang lebih baik lagi. Karena pada dasarnya Multifinance di Indonesia sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Multifinance dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia tentunya juga mempermudah masyarakat memiliki produk produk berharga tinggi. Masing-masing Multifinance memiliki keunggulan dan berusaha dengan segala upayanya untuk berkembang menjadi lebih baik. Jadi jelas Multifinance kita akan dibawa kearah yg lebih baik :)

Semoga bermanfaat. Maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangannya 



1 komentar:

Unknown on 2 Maret 2016 pukul 08.07 mengatakan...

Nice info , thankyou !

Posting Komentar

 

So Wow!!! Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting